Senin, 29 Juli 2019


TUGAS
MANAJEMEN KELAS DI SD
Tentang
Belajar dan Mengajar







Disusun oleh :
PENI YURISMAN
(1620178)

DOSEN Pengampu
Yessi Rifmasari, M.Pd
Kelas : 7.5 PGSD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ADZKIA PADANG
2019
A. Belajar dan Mengajar

1.      Pengertian Belajar
Menurut Vygotsky (1978 : 134) berpendapat bahwa belajar adalah suatu kegiatan kontruktivsme dimana siswa merupakan subjek belajar aktif yang menciptakan struktur-struktur kognitifnya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Menurut Dewey (1993) dalam belajar pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang di organsasikan dan di bangun melalui proses belajar bukan dari guru.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, maka dapat di simpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang di lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang tentunya bersifat positif yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

2.      Pengertian Mengajar
Menurut Dewey (1993)  mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar
Kemudian pengertian mengajar juga diungkapkan oleh Gagne (Sanjaya, 2011) yang menyatakan bahwa “instruction is a set of event that effect learners in such a way that learning is facilitated”. Sehingga mengajar atau “teaching” menurut Gagne disini guru berperan penting selama mengajar dimana guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing selama terjadinya pembelajaran
Dari pengetian mengajar di atas, maka dapat di simpulkan  bahwa mengajar ialah adanya komunikasi dari pendidik ke peserta didik sebagai usaha menanamkan dan memberikan informasi baik berupa pengetahuan juga keterampilan kepada peserta didik mengenai hal yang sebelumnya tidak diketahui.

B.     Prinsip belajar dan mengajar
Menurut Piaget yang di kutip oleh Page (1990) ada empat prinsip
belajar aktif, yaitu:
1.      siswa harus membangun pengetahuannya sendiri sehingga menjadi bermakna,
2.      cara belajar yang paling baik adalah jika mereka aktif dan berinteraksi dengan objek yang konkrit,
3.      belajar harus terpusat pada siswa dan bersifat pribadi,
4.      dan interaksi sosial dan kerja sama harus diberi peranan penting dalam kelas.

Menurut Von Glasserfeld (1989) Teori konstruktivisme meletakkan dasarnya pada dua prinsip seperti

1.  prinsip pertama, bahwa pengetahuan tidak secara pasif diterima tetapi secara aktif dibangun oleh subyek yang sadar dan yang kedua fungsi dari kognisi adalah adaptif dan mengorganisasi dunia pengalaman, bukan pencarian realita ontologis.
2.  Prinsip kedua mempunyai pengertian bahwa fungsi dari kognisi bukannya menemukan realitas objektif yang sudah ada tetapi menyesuai-kan konsep realitas yang diajukan dengan sesuatu yang berdasarkan pengalaman. Murid bukan memindahkan pengetahuan dari dunia eksternal ke dalam memori mereka seperti pada pandangan tradisional, tetapi mereka membangun dengan menginterprestasikan dunia berdasarkan pengalaman dan struktur pengetahuannya secara terus-menerus.

C.    Keterampilan keterampilan Mengajar
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional).
Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.

Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach)

Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

D.    Tujuan keterampilan mengajar
1.      supaya guru atau tenaga pendidik dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipratikkan di dalam kelas,
2.      mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dasar mengajar dan terampil menerapkan setiap jenis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan kuaitas proses dan hasil pembelajaran.
3.      Dengan memiliki pemahaman ini seorang guru akan mempunyai persiapan mengajar yang baik dalam menguasai bahan pengajaran, mampu memilih metode yang tepat  serta bisa memberikan  penguasaan kelas yang baik.
4.      untuk membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran.

E.     Macam-Macam Keterampilan Mengajar

1.      Keterampilan membuka pelajaran
Kebanyakan guru dalam melakukan kegiatan membuka pembelajaran yang rutin dilakukan seperti menenangkan kelas, mengisi daftar hadir, menuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran, guru biasanya langsung masuk ke inti pelajaran. Kegiatan atau tingkah laku guru tersebut tidak mencerminkan kegiatan membuka  pelajaran.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan membuka pelajaran itu. Selanjutnya Wingkel dalam Hamzah B. Uno mengemukakan bahwa: Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang dipelajari.

2.       Keterampilan menutup pelajaran
Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi:
a)      Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.
b) Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa mengaplikasikan ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat siswa, dan memberikan sosal tertulis

3.      Keterampilan menjelaskan
a.       Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir jam pertemuan, tergantung       keperluan,
b.      Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran,
c.      Penjelasan dapat diberikan apabila ada pertanyaan dari siswa atau direncanakan oleh guru,
d.      Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa, dan
e.       Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa

4.      Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang produktif.

5.      Keterampilan Bertanya
a.        Bisa meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.
b.     Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir itu sendiri padahakikatnya bertanya.
c.   Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban.
d.        Memusatkan siswa pada masalah yang sedang dibahas

6.      Penguatan
(inforcement) dalam pembelajaran dapat dibedakan kepada dua jenis, yaitu penguatan verbal dan non verbal. Penguatan verbal adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata, baik kata-kata pujian dan penghargaan atau kata-kata koreksi. Melalui kata-kata itu siswa akan merasa tersanjung dan berbesar hati sehingga akan merasa puas dan terdorong untuk lebih aktif belajar.Sedangkan yang dimaksud dengan penguatan nonverbal adalah penguatan yang diungkapkan melalui bahasa isyarat.

7.      Keterampilan mengadakan variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga kelompok atau komponen, yaitu: 
b.      Variasi dalam gaya mengajar.
c.       Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, serta
d.      Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.


Daftar Rujukan


Vygotsky, L.S.1978. Mind In Society : The Development Of Higher Psychological Processes. Cambridge,MA : Havard University Press

Dewey, J. 1993. How We Think. Boston: D.C. Healt

Page, M. 1990. Active Learning : Historical And Contemporary Perspectives. Unpublishing Doctoral Paper : University Ofmassachusetts. ERIC Document Ed.338-339

Von Glaserfeld, E. 1989. Learning As Contructive Activity. Dalam Husen, T And Postlethwaite, N. (Eds.), International Encyclopedia Of Education (Sumpplementary Vol) (Pp.162-163) Oxford : Permagon Press