Selasa, 27 Agustus 2019


RINGKASAN MATERI KELOMPOK 5

Tentang
UPAYA DALAM KELAS DAN UPAYA PEMECAHANNYA

           A.   Latar Belakang Masalah
Kelas adalah tempat berlangsungnya pembelajaran yang didalamnya terdapat guru yang menyampaikan materi pada peserta didik dalam waktu yang sama.

          B.    Kebijakan Penanganan Masalah Dalam Kelas
Kebijakan dalam penanganan masalah dalam kelas dengan cara :
1.         melakukan pendekatan terhadap siswa
2.         pencarian data tentang masalah
3.         melakukan konsultasi secara pribadi

Untuk dapat menangani masalah pengelolaan kelas secara efektif, guru hendaknya mampu : (lalu Muhammad Azhar 1993:92)

a.  Mengenal secara tepat berbagai masalah pengelolaan kelas baik yang bersifat perorangan maupun kelompok.
b.  Memahami pendekatan yang cocok dan yang kurang cocok untuk jenis masalah tertentu.
c.    Memilih dan menetapkan pendekatan yang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dimaksud.

       Ahmad rohani (2004: 127) berpendapat bahwa Dimensi pencegahan dapat merupakan              tindakan guru dalam mengatur lingkungan belajar, mengatur peralatan, dan lingkungan sosio               emosional

          a.  Kondisi dan situasi belajar mengajar
1.   Kondisi fisik : ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, pengaturan tempatduduk, ventilasi dan pengaturan cahaya, pengaturan penyimpanan barang barang, 
2.        Kondisi sosio emosional: tipe kepemimpinan, sikap guru, suara guru, pembinaan raport, 
3.   Kondisi organisasional : pergantian pelajaran, guru berhalangan hadir, masalah antar peserta didik, upacara bendera, dll

         b.  Disiplin dan tata tertib
1.      Memahami disiplin
2.      Sumber sumber pelanggaran disiplin
3.  Penanggulangan pelanggaran disiplin: pengenalan peserta didik, melakukan tindakan korektif, melakukan tindakan penyembuhan,
4.      Tertib ke arah siasat.

        C.  Macam-Macam Permasalahan Dalam Manajemen Kelas
                       Menurut Mulyadi timbulnya masalah dalam manajemen kelas dapat disebabkan oleh                  beberapa faktor diantaranya:

  1.     Faktor guru
             Beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dalam manajemen kelas yang berasal dari guru diantaranya:

              a.  Tipe kepemimpinan guru yang otoriter
Tipe kepemimpinan guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang otoriter dan kurang demokratis akan meumbuhkan sikap agresif atau pasif dari murid-murid. Kedua sikap murid ini merupakan sumber masalah manajemen kelas.

              b.  Format belajar mengajar yang monoton
Format belajar mengajar yang monoton akan menimbulkan kebosanan bagi siswa. Format belajarn yang tidak bervariasi dapat menyebabkan para siswa bosan, kecewa, frustasi dan hal ini merupakan pelanggaran disiplin.

                c. Kepribadian guru
Seorang guru yang berhasil dituntut untuk bersikap adil, hangat, objektif dan fleksibel sehingga terbina suasana emosional yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Sikap yang bertentangan dengan kepribadian tersebut akan menimbulkan masalah manajemen bagi siswa.

   d. Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku siswa dan latar  belakangnya.
Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru dengan sengaja memahami siswa dan latar belakangnya.Terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah manajemen dan pendekatan manajemen baik yang sifatnya teoritis maupun pengalaman praktis.

2.    Faktor siswa
Kekurangsadaran siswa dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas dapat merupakan faktor utama penyebab masalah manajemen kelas.

3.    Faktor keluarga
Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga, seperti tidak patuh pada disiplin, tidak tertib, kebebasan yang berlebihan ataupun dikekang berlebihan akan menyebabkan siswa melanggar disiplin di kelas.

4.    Faktor fasilitas
Ruang kelas yang kecil dibanding dengan jumlah siswa dan kebutuhan siswa untuk bergerak dalam kelas merupakan salah satu problema yang terjadi pada manajemen kelas.

             D. Solusi Dalam Mengatasi Permasalahan Manajemen Kelas
Untuk mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas di atas, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan,diantaranya sebagai berikut:

a.    Behavior – Modification Approach (Behaviorism Apparoach)
                    Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa perilaku baik dan buruk individu merupakan hasil belajar.Upaya memodifikasi perilaku dalam mengelola kelas dilakukan melalui pemberian positive reinforcement (untuk membina perilaku positif) dan negative reinforcement (untuk mengurangi perilaku negatif). Namun demikian, dalam penggunaan reinforcement negatif seyogyanya dilakukan secara hati-hati, karena jika tidak tepat malah hanya akan menimbulkan masalah baru.

b.    Socio-Emotional Climate Approach (Humanistic Approach)
                  Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa proses belajar mengajar yang baik didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang baik antara peserta didik – guru dan atau peserta didik – peserta didik dan guru menduduki posisi penting bagi terbentuknya iklim sosio-emosional yang baik. Dalam hal ini, Carl A. Rogers mengemukakan pentingnya sikap tulus dari guru (realness, genuiness, congruence); menerima dan menghargai peserta didik sebagai manusia (acceptance, prizing, caring, trust) dan mengerti dari sudut pandangan peserta didik sendiri (emphatic understanding).

c.    Group Process Approach
                  Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa pengalaman belajar berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif. Richard A. Schmuck & Patricia A. 

d.   Pendekatan Otoriter
                  Pandangan yang otoriter dalam pengelolaan kelas merupakan seperangkat kegiatan guru untuk nienciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas. Pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa ke arah disiplin.

e.    Pendekatan Permisif
                 Pendekatan yang primisif dalam pengelolaan kelas merupakan seperangkat kegiatan pengajar yang memaksimalkan kebebasan peserta didik untuk melakukan sesuatu.

f.     Pendekatan membiarkan dan memberi kebebasan
                 Sekali lagi pengajar memandang peserta didik telah mampu melakukan sesuatu dengan prosedur yang benar.“Biarlah mereka bekerja sendiri dengan bebas”, demikian pegangan pengajar dalam mengelola kelas.Lebih kurang menguntungkan lagi kalau selama peserta didik bekerja sendiri, pengajar juga aktif mengerjakan tugas sendiri dan pada saat waktu habis baru ditanyakan atau disusun.Percaya atau tidak bahwa hasil bekerja peserta didik belum memadai dan kurang terarah Akibat yang sering terjadi peserta didik merasa telah benar dengan tingkah laku dalam pengerjaan tugas, telah bertanggung jawab dalam kelompok atau kelas itu.





Daftar Rujukan

   Lalu Muhammad Azhar.1993. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Surabaya : Usana Offset

Ahmad Rohani, 2004 Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Almasawi,Dkk. 2010. Masalah-Masalah Dalam Manajemen Kelas.

7 komentar: