Kamis, 01 Agustus 2019


TUGAS
MANAJEMEN KELAS DI SD

 Tentang    
        MANAJEMEN PEMBELAJARAN 


  
  Oleh:
PENI YURISMAN
 1620178

 7.5 PGSD


 Dosen Pembimbing

  Yessi Rifmasari, M.Pd 


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
ADZKIAPADANG
 2019




MANAJEMEN PEMBELAJARAN


       A. Konsep Manajemen Pembelajaran
               Manajemen pembelajaran dapat juga diartikan sebagai usaha ke arah pencapaian tujuan-  tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-orang lain, berupa peningkatan minat, perhatian, kesenangan, dan latar belakang siswa (orang yang belajar), dengan memperluas cakupan aktivitas (tidak terlalu dibatasi), serta mengarah kepada pengembangan gaya hidup di masa mendatang.

Manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Manajemen merupakan serangkaian proses yang dilaksanakan dalam sebuah kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan diharapkan. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen yang dikutip oleh Dayat dalam Jurnal tentang pengantar teori Manajemen, diantaranya:

1.         Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management”mengemukakan, “manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
2.         George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management”memberikan definisi: “manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.
3.         G.R. Terri, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran merupakan kegiatan mengelola proses pembelajaran, sehingga manajemen pembelajaran merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan dalam manajemen pendidikan.

       B. Tujuan Manajemen Pendidikan
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau  kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
1.        Memudahkan dalam mengkomunikasikan  maksud  kegiatan  belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan   perbuatan belajarnya secara lebih mandiri
2.        Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar
3.        Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran
4.        Memudahkan guru mengadakan penilaian.
5.        Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif,   Efektif, Menyenangkan, dan Bermakna (PAKEMB);
6.        Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
7.        Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya
8.        Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel

Selain tujuan dan sasaran pembelajaran inti bisnis, program manajemen akan memungkinkan lulusan untuk:
1.      Menggunakan kerangka kerja integratif yang tepat untuk mengidentifikasi masalah di seluruh perusahaan dan membedakan antara penyebab dan gejala mereka; menggunakan kerangka kerja itu untuk menciptakan solusi untuk masalah dan memikirkan implikasi strategisnya termasuk proyek, rencana darurat dan pembuatan rencana unit bisnis.
2.      Menerapkan strategi, termasuk manajemen kontinjensi, strategi yang muncul dan modifikasi lainnya untuk rencana yang ada.
3.      Secara efektif merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan negosiasi; menggunakan berbagai proses dan alat untuk tawar-menawar, negosiasi dan penyelesaian perselisihan; mengetahui prinsip-prinsip negosiasi yang efektif dan telah mempraktikkan keterampilan  dalam sejumlah pengaturan di kelas dan pribadi.
4.      Menerapkan prinsip dan hukum sumber daya manusia untuk merekrut, memilih, melatih dan mempertahankan karyawan secara efektif; melakukan analisis pekerjaan dan menerapkan penilaian kinerja, kompensasi, pelatihan karier dan alat pengembangan; menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi inisiatif sumber daya manusia dan menyelesaikan masalah; memiliki keterampilan manajemen kinerja yang berkembang dengan baik; penekanan khusus akan diberikan pada penerapan tujuan-tujuan ini dalam konteks tim dan kelompok kerja berbasis proyek.
5.      Mengidentifikasi, menilai, dan mengembangkan respons yang sesuai untuk risiko operasional / implementasi.

       C. Kebijakan Tentang Manajemen Pembelajaran
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran harus selalu diupayakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun komponen lain yang terlibat dalam proses tersebut. Guru sebagai komponen utama dalam proses pengajar rnemegang posisi kunci dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Idealnya, dalam setiap proses pembelajaran, guru dituntut mampu melibatkan berbagai unsur pendukung mengajar yang dibutuhkan agartercapainya hasil dengan optimal.
Tinggi rendahnya mutu pendidikan pada suatu sekolah, ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu komponen yang bertanggungjawab terhadap mutu pendidikan adalah guru. Realitas ini tidak dapat dipungkiri bahwa indikator keberhasilan pendidikan senantiasa terkait dengan kompetensi guru sebagai pemegang posisi kunci dalam pembelajaran di sekolah.
Guru dituntut mampu melibatkan berbagai unsur pendukung mengajar yang dibutuhkan agar tercapainya hasil dengan optimal.  Proses melibatkan unsur pendukung mengajar merupakan salah satu strategi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran di sekolah dasar akan optimal, apabila supervisor sering melakukan kegiatan supervisi terhadap guru-guru.
Guru yang mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, ia dikatakan sebagai guru yang profesional. bahwa seorang guru harus mampu menerapkan dan menetapkan strategi-strategi demi tercapainya tujuan pembelajaran.Apabila mampu, menerapkan strategi yangbaik dalam pembelajaran, maka ia menjadi salah satu indikator guru profesional

       D. Peran Guru Dalam Manajemen Kelas 
                       Guru memiliki peran sebagai salah satu unsur pengelola pendidikan pada       suatu lembaga pendidikan yang terlihat langsung dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa,  harus mampu mengelola kelasnya, merumuskan tujuan  pembelajaran secara  opersional,  menentukan  materi  pembelajaran, menetapkan metode yang sesuai  dengan  tujuan  pembelajaran, melaksanakan  kegiatan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan kemampuan  profesional guru lainnya, agar proses  belajar  mengajar  dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
                  
                  Menurut Padmono (2011:23), adapun peran guru dalam memanejemen kelas agar tercipta pembelajaran yang efektif sebagai berikut:

1.      Peran guru dalam pengorganisasian kelas
Organisasi kelas yang tepat akan mendorong terciptanya kondisi belajar yang kondusif.
2.      Peran guru dalam pengaturan tempat duduk
Penataan kelas sebagaimana diuraikan pada pengorganisasian kelas ditata fleksibel yang mudah diubah sesuai pembelajaran yang akan dikembangkan guru. Penataan tempat duduk.
3.      Peran guru dalam pengaturan alat-alat pelajaran
Alat-alat pelajaran dapat klasifikasikan menjadi beberapa kelompok, antara lain: Menurut kedudukannya; alat pelajaran dibedakan atas permanen dan tidak permanen. Permanen jika alat pelajaran tersebut diletakkan di kelas secara terus menerus, misalnya: listrik, papan tulis, dan sebagainya. Alat pelajaran tidak permanen atau yang bergerak (movable) yaitu alat pelajaran yang dapat dipindah, misalnya: kursi, OHP, mesin-mesin, peta, dan sebagainya.
4.      Peran guru dalam pemeliharaan keindahan ruangan kelas
Kelas yang diharapkan mengundang anak untuk betah berada di dalamnya hendaknya dijaga kebersihan dan keindahannya. Guru memiliki peran untuk mengorganisir siswanya agar dapat mendesain kelasnya menjadi kelas yang indah.
5.      Cahaya, Ventilasi, Akustik dan Warna
Kelas yang terlalu terang atau terlalu gelap kurang mendukung pembelajaran. Kelas harus cukup memiliki ventilasi untuk pertukaran udara sehingga anak merasa sejuk dan nyaman tinggal di kelas. Warna disamping memiliki arti juga membawa kesan terhadap orang yang melihat. Dinding sekolah atau kelas berpengaruh terhadap siswa. Pemilihan warna sering tidak melibatkan guru apalagi murid, sehingga kadang guru sendiri tidak betah tinggal di kelasnya.

 E. Kode Etik Guru

a.      Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila.
b.        Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
c.        Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
d.       Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
e.        Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
f.         Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
g.       Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
     h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi     guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
     i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam         bidang pendidikan.




Daftar Rujukan

Harold Koontz & O’ Donnel. 2007. Principles of Managemen. McGraw-Hill : Universitas Michigan.

Nanang Fattah, 2001. Landasan Manajemen Pendidikan, Remaja Rosdakarya,Bandung : Remaja Rosdakarya.

Padmono,Y. 2011. Manajemen Kelas. Salatiga: Widyasari

9 komentar: