TUGAS
MANAJEMEN KELAS DI SD
MANAJEMEN KELAS DI SD
Tentang
MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Oleh:
PENI YURISMAN
1620178
7.5 PGSD
Dosen Pembimbing
Yessi Rifmasari, M.Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
ADZKIAPADANG
2019
MANAJEMEN PEMBELAJARAN
A. Konsep Manajemen Pembelajaran
Manajemen pembelajaran dapat juga diartikan
sebagai usaha ke arah pencapaian tujuan- tujuan melalui aktivitas-aktivitas
orang lain atau membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-orang lain, berupa
peningkatan minat, perhatian, kesenangan, dan latar belakang siswa (orang yang
belajar), dengan memperluas cakupan aktivitas (tidak terlalu dibatasi), serta
mengarah kepada pengembangan gaya hidup di masa mendatang.
Manajemen diartikan sebagai proses merencana,
mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala
aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Manajemen diartikan sebagai proses merencana,
mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala
aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Manajemen merupakan serangkaian proses yang
dilaksanakan dalam sebuah kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dan diharapkan. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen yang
dikutip oleh Dayat dalam Jurnal tentang pengantar teori Manajemen, diantaranya:
1.
Harold
Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of
Management”mengemukakan, “manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian
sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
2.
George
R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management”memberikan definisi:
“manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya”.
3.
G.R.
Terri, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran
merupakan kegiatan mengelola proses pembelajaran, sehingga manajemen
pembelajaran merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan dalam
manajemen pendidikan.
B. Tujuan Manajemen Pendidikan
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku
atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik
bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata mengidentifikasi 4 (empat)
manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
1.
Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar
mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan
belajarnya secara lebih mandiri
2.
Memudahkan
guru memilih dan menyusun bahan ajar
3.
Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pembelajaran
4.
Memudahkan
guru mengadakan penilaian.
5.
Terwujudnya
suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan, dan Bermakna (PAKEMB);
6.
Terciptanya
peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
7.
Teratasinya
masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya
8.
Terciptanya
perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
Selain tujuan
dan sasaran pembelajaran inti bisnis, program manajemen akan memungkinkan
lulusan untuk:
1.
Menggunakan
kerangka kerja integratif yang tepat untuk mengidentifikasi masalah di seluruh
perusahaan dan membedakan antara penyebab dan gejala mereka; menggunakan
kerangka kerja itu untuk menciptakan solusi untuk masalah dan memikirkan
implikasi strategisnya termasuk proyek, rencana darurat dan pembuatan rencana
unit bisnis.
2.
Menerapkan
strategi, termasuk manajemen kontinjensi, strategi yang muncul dan modifikasi
lainnya untuk rencana yang ada.
3.
Secara
efektif merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan negosiasi; menggunakan
berbagai proses dan alat untuk tawar-menawar, negosiasi dan penyelesaian
perselisihan; mengetahui prinsip-prinsip negosiasi yang efektif dan telah
mempraktikkan keterampilan dalam sejumlah pengaturan di kelas dan
pribadi.
4.
Menerapkan
prinsip dan hukum sumber daya manusia untuk merekrut, memilih, melatih dan
mempertahankan karyawan secara efektif; melakukan analisis pekerjaan dan
menerapkan penilaian kinerja, kompensasi, pelatihan karier dan alat
pengembangan; menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk
mengevaluasi inisiatif sumber daya manusia dan menyelesaikan masalah; memiliki
keterampilan manajemen kinerja yang berkembang dengan baik; penekanan khusus
akan diberikan pada penerapan tujuan-tujuan ini dalam konteks tim dan kelompok
kerja berbasis proyek.
5.
Mengidentifikasi,
menilai, dan mengembangkan respons yang sesuai untuk risiko operasional /
implementasi.
C. Kebijakan Tentang Manajemen Pembelajaran
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan dan
pengajaran harus selalu diupayakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun
komponen lain yang terlibat dalam proses tersebut. Guru sebagai komponen utama
dalam proses pengajar rnemegang posisi kunci dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran. Idealnya, dalam setiap proses pembelajaran, guru dituntut mampu
melibatkan berbagai unsur pendukung mengajar yang dibutuhkan agartercapainya
hasil dengan optimal.
Tinggi rendahnya mutu pendidikan pada suatu
sekolah, ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu komponen yang
bertanggungjawab terhadap mutu pendidikan adalah guru. Realitas ini tidak dapat
dipungkiri bahwa indikator keberhasilan pendidikan senantiasa terkait dengan
kompetensi guru sebagai pemegang posisi kunci dalam pembelajaran di sekolah.
Guru dituntut mampu melibatkan berbagai unsur
pendukung mengajar yang dibutuhkan agar tercapainya hasil dengan
optimal. Proses melibatkan unsur pendukung mengajar merupakan salah
satu strategi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Proses
pembelajaran di sekolah dasar akan optimal, apabila supervisor sering melakukan
kegiatan supervisi terhadap guru-guru.
Guru
yang mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, ia dikatakan sebagai
guru yang profesional. bahwa seorang guru harus mampu menerapkan dan menetapkan
strategi-strategi demi tercapainya tujuan pembelajaran.Apabila mampu,
menerapkan strategi yangbaik dalam pembelajaran, maka ia menjadi salah satu
indikator guru profesional
D. Peran Guru Dalam Manajemen Kelas
Guru memiliki peran sebagai salah satu unsur
pengelola pendidikan pada suatu lembaga pendidikan yang terlihat langsung dalam
mentransfer pengetahuan kepada siswa, harus mampu mengelola kelasnya,
merumuskan tujuan pembelajaran secara opersional, menentukan
materi pembelajaran, menetapkan metode yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran, melaksanakan
kegiatan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan
kemampuan profesional guru lainnya, agar proses belajar
mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Padmono (2011:23), adapun peran guru
dalam memanejemen kelas agar tercipta pembelajaran yang efektif sebagai
berikut:
1.
Peran
guru dalam pengorganisasian kelas
Organisasi kelas yang tepat akan mendorong terciptanya kondisi belajar
yang kondusif.
2.
Peran
guru dalam pengaturan tempat duduk
Penataan kelas sebagaimana diuraikan pada pengorganisasian kelas ditata
fleksibel yang mudah diubah sesuai pembelajaran yang akan dikembangkan guru.
Penataan tempat duduk.
3.
Peran
guru dalam pengaturan alat-alat pelajaran
Alat-alat pelajaran dapat klasifikasikan menjadi beberapa kelompok,
antara lain: Menurut kedudukannya; alat pelajaran dibedakan atas permanen dan
tidak permanen. Permanen jika alat pelajaran tersebut diletakkan di kelas
secara terus menerus, misalnya: listrik, papan tulis, dan sebagainya. Alat
pelajaran tidak permanen atau yang bergerak (movable) yaitu alat pelajaran yang
dapat dipindah, misalnya: kursi, OHP, mesin-mesin, peta, dan sebagainya.
4.
Peran
guru dalam pemeliharaan keindahan ruangan kelas
Kelas yang diharapkan mengundang anak untuk betah berada di dalamnya
hendaknya dijaga kebersihan dan keindahannya. Guru memiliki peran untuk
mengorganisir siswanya agar dapat mendesain kelasnya menjadi kelas yang indah.
5.
Cahaya,
Ventilasi, Akustik dan Warna
Kelas yang terlalu terang atau terlalu gelap kurang mendukung
pembelajaran. Kelas harus cukup memiliki ventilasi untuk pertukaran udara
sehingga anak merasa sejuk dan nyaman tinggal di kelas. Warna disamping
memiliki arti juga membawa kesan terhadap orang yang melihat. Dinding sekolah
atau kelas berpengaruh terhadap siswa. Pemilihan warna sering tidak melibatkan
guru apalagi murid, sehingga kadang guru sendiri tidak betah tinggal di
kelasnya.
E. Kode Etik Guru
a. Guru
berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan
yang ber-Pancasila.
b. Guru
memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
c. Guru
mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik,
tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
d. Guru
menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua
murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
e. Guru
memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
f. Guru
secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
g. Guru
menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
h. Guru
secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru
profesional sebagai sarana pengabdiannya.
i. Guru
melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
Daftar Rujukan
Harold Koontz & O’ Donnel. 2007.
Principles of Managemen. McGraw-Hill : Universitas Michigan.
Nanang Fattah, 2001. Landasan Manajemen
Pendidikan, Remaja Rosdakarya,Bandung : Remaja Rosdakarya.
Padmono,Y. 2011. Manajemen Kelas. Salatiga:
Widyasari
Terima kasih min, materinya sangat bermanfaat🤗
BalasHapusTerimaksih kak, sangat membantu 😊
BalasHapusArtikel yang bermanfaat..
BalasHapusMaterinya bermanfaat sekali kak
BalasHapusMateri nya bagus dn background nya juga bagus kak
BalasHapusTerimakasih sangat membantu sekali materinya
BalasHapusTrimakasih atas informasinya dalam manajemen kelas, mater ini sangat bermanfaat untuk saya
BalasHapusmaterinya bagus
BalasHapusMaterinya bagus
BalasHapus