RINGKASAN MATERI KEL 7
Tentang
Prinsip- Prinsip Disiplin Kelas
A. Pengertian
Disiplin Kelas
Disiplin
adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur
sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab
tanpa paksaan dari siapapun (asymas’udi, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
(yogyakarta: pt tigaserangkai, 2000).
Disiplin
kelas adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang didalamnya tergabung guru
dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan. Disiplin pada
hakekatnya adalah pernyataan sikap, mental dari individu maupun masyarakat yang
mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk
menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
B. Bentuk-
Bentuk Disiplin Belajar Siswa
1. Disiplin
siswa dalam menentukan dan menggunakan cara atau strategi belajar
Keberhasilan siswa dalam studinya dipengaruhi oleh cara
belajarnya. Siswa yang memiliki cara belajar yang efektif memungkinkan
untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggi dari pada siswa yang tidak
mempunyai cara belajar yang efektif.
Untuk
belajar secara efektip dan efisien diperlukan kesadaran dan disiplin tinggi setiap
siswa. Belajar secara efektip dan efisien dapat dilakukan oleh siswa yang
berdisiplin. Siswa yang memiliki disiplin dalam belajarnya akan berusaha
mengatur dan menggunakan strategi dan cara belajar yang tepat baginya. Jadi
langkah pertama yang perlu dimiliki agar dapat belajar secara efektip dan
efisien adalah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa
belajar adalah untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan sendiri dan tidak
menggantungkan nasib pada orang lain.
Selain
memiliki strategi belajar siswa yang tepat, siswa juga perlu memperhatikan
metode atau cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam belajarnya.
Seperti yang kita ketahui belajar bertujuan untuk mendapat pengetahuan, sikap,
kecakapan dan keterampilan. Cara yang demikian itu jika dilakukan dengan penuh
kesadaran dan disiplin tinggi maka akan menjadi suatu kebiasaan, dan kebiasaan
dalam belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.
2. Disiplin
terhadap pemanfaatan waktu
a.
Cara
mengatur waktu belajar.
Salah
satu masalah yang sering dihadapi oleh pelajar atau siswa adalah banyak pelajar
atau siswa yang mengeluh kekuragan waktu untuk belajarnya, tetapi mereka
sebenarnya kurang memiliki keteraturan dan disiplin untuk mempergunakan waktu
secara efisien. Banyak waktu yang terbuang-buang disebabkan karna mengobrol
omongan-omongan yang tidak habis-habisnnya. Sikap yang demikian itu harus
ditinggalkan oleh siswa karena yang demikian itu tidak bermanfaat baginya.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam
hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin memanfaatkan
waktunya. Dalam ajaran islam disiplin dalam pemanfaatan waktu sangat
dianjurkan, disiplin bukan hanya dalam pemanfaatan waktu belajar saja, tetapi
disiplin perlu juga dilakukan oleh setiap orang dalam setiap waktu dan
kesempatan.
Pemanfaatan waktu secara baik dan dikerjakan dengan baik dan tepat waktu
adalah merupakan hal yang terpuji. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa
penggunaan atau pamanfaatan waktu dangan baik menumbuhkan disiplin dalam
mempergunakan waktu secara efisien.
b.
Pengelompokan
waktu.
Banyak
siswa yang belajarnya kurang dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya
karena tidak membagi-bagi waktunya untuk macam-macam keperluan, oleh karna itu,
berbagai segi dan teknik untuk mengatur pemakaian waktu perlu dipahami sebagai
langkah untuk mengembangkan keterampilan mengelola waktu studi.
c.
Penjatahan
waktu belajar.
Setiap
siswa perlu mengadakan prinsip belajar secara taratur.dan untuk
belajar secara teratur setiap hari harus mempunyai rencana kerja. Agar siswa
tidak bayak membuang waktu untuk memikirkan mata pelajaran yang akan dipekajari
suatu saat dan apa yang harus dikerjakannya. Oleh karna itu agar siswa tidak
dihinggapi keraguan-keraguan terhadap apa yang hendak dipelajarinya maka ia
harus punya rencana kerja atau daftar waktu dalam belajar.
Adapun
cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut
· Memperhitungkan
waktu setiap hari untuk keperlua-keperluan tidur, belajar, makan, mandi olah
raga dan lain-lain.
· Menyelidiki
dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari.
· Merencanakan
peggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajar dan urutan-urutan
yang harus dipelajari.
· Menyelidiki
waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk belajar denganhasilterbaik.
· Berhematlah
dengan waktu, setiap siwa janganlah ragu untuk memulai pekerjaan, termasuk juga
belajar.
3. Disiplin
terhadap tugas.
a). Mengerjakan tugas rumah
Salah satu prinsip belajar adalah ulangan dan
latihan. Sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa : ”Mengerjakan tugas
dapat berupa pengerjaan tes atau ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi
juga termasuk membuat atau mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku
ataupun soal-soal buatan sendiri.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka,
tugas itu dapat berupa tes atau ulangan dan juga dapat berupa latihan-latihan
soal atau pekerjaan rumah.jika siswa mempunyai kebiasaan untuk
melatih diri mengerjakan soal-soal latihan serta mengerjakan pekerjaan rumah
dengan disiplin, maka siswa tersebut tidak akan terlalu kesulitan dalam
belajarnya, serta dapat dengan mudah mengerjakan setiap pekerjaan rumah yang
diberikan oleh guru.
b). Mengerjakan tugas di sekolah
Adapun
tugas di sekolah mencakup mengerjakan latihan-latihan tes atau ulangan harian,
ulangan umum ataupun ujian, baik yang tertulis maupun lisan. Dalam menghadapi.
4. Disiplin
terhadap tata tertib.
Didalam
proses balajar mengajar, disiplin terhadap tata tertib sangat penting untuk
diterapkan, karna dalam suatu sekolah tidak memiliki tata tertib maka proses
belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana, Antara
peraturan dan tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
sebagai pembentukan disiplin siswa dalam mentaati peraturan di dalam kelas
maupun diluar kelas.
Untuk
melakukan disiplin terhadap tata tertib dengan baik, maka guru bertanggung
jawab menyampaikan dan mengontrol berlakunya peraturan dan tata tertib
tersebut. Dalam hal ini staf sekolah atau guru perlu terjalinnya kerja sama
sehingga tercipta disiplin kelas dan tata tertip kelas yang baik tampa adanya
kerja sama tersebut dalam pembinaan disiplin sekolah maka akan terjadi
pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertip sekolah serta terciptanya
suasana balajar yang tidak diinginkan.
Daftar rujukan
Oemar Hamali. 2005. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
Slameto.2003. Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta
Materinya sangat bermanfaat 👍
BalasHapusTerima kasih materinya membantu kak...
BalasHapusTrimakasih ilmunya tem
BalasHapusTrimakasih atas informasinya dalam manajemen kelas, mater ini sangat bermanfaat untuk saya
BalasHapusmaterinya bagus
BalasHapusTrmksh kk sngt mmbntu
BalasHapusMaterinya sangat membantu kak
BalasHapusSama-sama teman-teman semua
BalasHapusMaterinya bagus dan sangat membantu kak
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus