RINGKASAN MATERI KELOMPOK 6
Tentang
Faktor-Faktor
Mempengaruhi Belajar Di Kelas
A.
Faktor
Yang Mempengaruhi Belajar
1. Faktor
Internal (yang berasal dari dalam diri)
a. Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar
pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat,s
akit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya,dapat mengakibatkan tidak
bergairah untuk belajar.
Demikian pula halnya jika kesehatan
rohani (jiwa) kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa
karena konflik debngan pacar, orang tua atau karena sebab lainnya, ini dapat
mengganggu atau mengurangi semangat belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan
sangat penting bagi setiap orang fisik maupun mental, agar badan tetap kuat,
pikiran selalu segar dan bersemangat dalam bersemangat dalam melaksanakan
kegiatan belajar.
b. Intelegensi
(kecerdasan)
Seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-tinggi)
umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cendrung baik sebaliknya orang yang
intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat
berpikir sehingga prestasi belajarnya rendah.
c. Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya
terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Bakat memang diakui sebagai
kemamapuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau
latihan. Misalnya belajar main piano, apabila dia memiliki bakat musik akan
lebih mudah dan cepat pandai dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki
bakat itu.
memiliki bakat menggambar, maka
tidak akan pernah mencapai prestasi untuk bidang tersebut. Dalam kehidupan di
sekolah sering tampak bahwa seseorang yang mempunyai bakat dalam bidang
olahraga, umumnya prestasi mata pelajaran lainnya juga baik.
d. Minat
Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu diluar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut
semakin beser minat. Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan datang
dari hati sanubari.
Minat yang besar terhadap
sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau
memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat belajar
disebabkan berbagai hal antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan
martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan
bahagia. Minat belajar yang besar cendrung menghasilkan prestasi yang tinggi,
sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.
e. Motivasi
Menurut Neoehi Nasution, Motivasi adalah kondisi
psikologis yang mendororng seseorang untuk melakukan sesuuatu. Jadi, motivasi
untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.
Motivasi berbeda dengan minat. Ia adalah daya penggerak atau pendorong untuk
melakukan suatu pekerjaan. Yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari
luar. Motivasi yang berasal dari dalam diri (intrinsik), yaitu dorongan yang
datang dari sanu bari umumnya karena kesadaraan akan penting nya sesuatu.
Motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari
luar diri (lingkungan), misalnya dari orang tua, guru, teman-teman, dan anggota
masyarakat. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan
semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah, atau
semangat.
f. Cara
Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian
hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan tekhnik dan faktor psiologis,
psikologis, dan ilmu kesehatan, akan mempengaruhi hasil yang kurang memuaskan.
g. Kemampuan
Kognitif (Konsep Diri)
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang
dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang
perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut
berpengaruh terhadap orang lain. Disini konsep diri yang dimaksud adalah
bayangan seseorang tentang keadaan dirinya sendiri pada saat ini dan bukanlah
bayangan ideal dari dirinya sendiri sebagaimana yang diharapkan atau yang
disukai oleh individu bersangkutan. Konsep diri berkembang dari pengalaman
seseorang tentang berbagai hal mengenai dirinya sejak ia kecil, terutama yang
berkaitan dengan perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Ada tiga kemampuan yang harus
dikuasai sebagai jembatan unutk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif,
yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan dan informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi manusian
terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan. Hubungan ini dilakukan
lewat indranya, yaitu indra penglihatan, pendengar, peraba, perasa, dan
pencium. Dalam pengajaran guru harus menanamkan pengertian dengan cara
menjelaskan materi pelajaran sejelas-jelasnya, bukan bertele-tele pada anak
didik, sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi anak didik. Kemungkinan
kecilnya kesalahan persepsi anak bila penjelasan ini diberikan itu mendekati
objek yang sebenarnya.
2. Faktor
Eksternal (yang berasal dari luar diri)
a. Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta family
yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar
kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua,
rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua
dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.
b. Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi
tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian
kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah,
keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata-tertib sekolah, dan
sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Bila suatu
sekolah kurang memperhatikan tata-tertib (disiplin), maka murid-muridnya kurang
mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak mau belajar
sungguh-sungguh di sekolah maupun di rumah.
c. Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar.
Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang
yang berpendidikan terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan
moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya,
apabila tinggal dilingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan
pengangguran, hal ini akan mengurangi semangfat belajar atau dapat dikatakan
tidak menunjang sehingga motivasi belajar menjadi berkurang.
d. Lingkungan
Sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat
penting mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah,
suasana sekitar, keadaan lalu-lintas, iklim dan sebagainya. Misalnya, bila
bangunan penduduk sangat rapat, akan mengganggu belajar. Keadaan lalu-lintas
yang membisingkan, suara hiruk-pikuk orang disekitar, suara pabrik, polusi
udara, iklim yang terlalu panas, semuanya ini akan mempengaruhi kegairahan
belajar. Sebaliknya, tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk, ini akan
menunjang proses belajar.
B.
Mengatur
Kondisi Kelas Dan Iklim Belajar Siswa
Pengaturan lingkungan belajar sangat diperlukan agar
anak mampu melakukan kontrol terhadap pemenuhan kebutuhan emosionalnya.
Lingkungan belajar yang memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan
pilihan-pilihan akan mendorong anak untuk terlibat secara fisik, emosional, dan
mental dalam proses belajar, dan karena itu, akan dapat memunculkan
kegiatan-kegiatan yang kreatif-produktif. ltulah sebabnya, mengapa setiap anak
perlu diberi kebebasan untuk melakukan pilihan-pilihan sesuai dengan apa yang
mampu dan mau dilakukannya.
pengaturan
kondisi kelas dan iklim belajar di pengaruhi oleh :
1. Ruang
tempat berlangsungnya pembelajaran
Ruang tempat belajar harus memungkinkan para peserta
didik dapat bergerak leluasa tidak berdesak-desakan sehingga tidak saling
menggangu satu sama lainnya pada saat terjadi aktivitas pembelajaran.
2. Tempat
Duduk Siswa Tempat duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh
siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di
sekolah formal.tempat duduk dapat mempengaruhi proses pembelajaran siswa, bila
tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar,
persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa.
3. Ventilasi
dan pengaturan cahaya Suhu, ventilasi dan penerangan (kendati pun guru
sulit mengatur karena sudah ada) adalah aset penting untuk terciptamya suasana
belajar yang nyaman. Oleh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin kesehatan
siswa.
4. Pengaturan
penyimpanan barang-barang Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat
khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi
kepentingan belajar. Barang-barang yang karena nilai praktisnya tinggi dan
dapat disimpan di ruang kelas seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu
pribadi dan sebagainya, hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu gerak kegiatan siswa.Tentu saja masalah pemeliharaan juga sangat
penting dan secara periodik harus dicek dan recek. Hal lainnya adalah
pengamanan barang-barang tersebut. Baik dari pencurian maupun barang-barang
yang mudah meledak atau terbakar. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
penciptaan lingkungan fisik tempat belajar adalah kebersihan dan kerapihan.
Seyogyanya guru dan siswa turut aktif dalam membuat keputusan mengenai tata
ruang, dekorasi dan sebagainya.
C.
Kondisi Yang Mempengaruhi Iklim Belajar
1. Sikap
guru
Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar
peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan sesuatu
keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki kalaupun guru terpaksa
membenci, bencilah tingkah lakunya siswa tapi bukan benci siswa itu sendiri.
2. Suara
guru
Suara guru,
bukanlah faktor yang besar tapi turut mempengaruhi dalam belajar. Suara
yang melengkung tinggi atau senantiasa tinggi atau demikian rendah sehingga
tidak terdengar oleh siswa secara jelas dari jarak yang agak jauh, ini
mengakibatkan suasana akan gaduh. Keadaan seperti itu, juga membosankan
sehingga pelajaran cenderung tidak perhatikan. Suara yang relatif rendah tetapi
cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan kedengarannya rileks akan
mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran. Mereka akan lebih berani
mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan sendiri dan lain sebagainya. Tekanan
suara hendaknya bervariasi sehingga tidak membosankan siswa mendengarkanya.
3. Pembinaan
hubungan baik
Pembinaan hubungan baik (report ) antara guru dan
siswa dalam masalah manajemen kelas adalah hal yang sangat penting. Dengan
terciptanya hubungan baik guru – siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira,
penuh gairah dan semangat, bersikap optimistic, realistik dalam kegiatan
belajar yang sedang dilakukan serat terbuka terhadap hal-hal yang ada pada
dirinya.
4. Kondisi
Organisasi
Kegiatan
rutin yang secara organisasi yang dilakukan baik tingkat kelas maupun pada
tingkat sekolah akan dapat mencegah manajemen kelas. Dengan kegiatan secara
terbuka sehingga jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri
setiap siswa kebiasaan yang baik. Disamping itu mereka akan terbiasa bertingkah
laku secara teratur penuh disiplin pada semua kegiatan yang bersifat rutin itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Djali. 2008. Psikologi
Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Syaiful
Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : CV
Rineka Cipta.
Lukmanul
Hakim. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Bandung :CV Wacana Prima
Bagus sekali materinya, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusTrimakasih materinya bagus
BalasHapusmaterinya bagus
BalasHapusMaterinya sangat membantu kak
BalasHapusTrmksh kk sudah berbgi semoga brmnfaat
BalasHapusMateri sangat membantu kak
BalasHapusMaterinya sangat membantu, terima kasih kak...
BalasHapus